Indonesia mempunyai budaya yang beragam dari pelosok negeri dari sabang sampai marauke, begitu juga dengan Aceh. Wisata Aceh tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, tetapi juga terkenal dengan budayanya yang sangat melekat di masyarakat aceh. Salah satunya ialah Meugang, meugang ialah tradisi memasak daging dengan keluarga, sahabat dan orang terdekat mereka. Meugang atau makmeugang ialah tradisi penyembelihan kambing, kerbau atau sapi yang biasanya di laksanakan saat satu hari sebelum ramadhan, idul fitri dan idul adha. Anda bisa menggunakan paket wisata yang di sediakan Seulanga Travel untuk menikmati wisata aceh dan tradisi-tradisi yang ada di aceh.
Tradisi meugang ini biasanya di lakukan saat pagi hari setelah subuh. Masyarakat biasanya membeli daging di lokasi yang telah di tentukan panitia meugang, agar warga tau lokasi penjualan daging. Tradisi yang unik ini sangat melekat di rakyat aceh sampai sekarang. Mereka membeli daging walaupun harganya terbilang mahal, masyarakat tetap ramai untuk membeli daging. Berbeda dengan hari biasanya, penjual daging saat meugang melonjal drastic kerena masyarakat menganggap bahwa tradisi ini telah menjadi tren di kalangan atau sekitar lingkungan masyarakat.
Katanya, jika mereka tidak membeli daging saat perayaan meugang, maka belum lengkap rasanya merayakan ramadhan, idul adha atau pun idul fitri. Orang yang terbilang mampu membeli daging meugang yang banyak untuk di bagikan ke anak yatim piatu dan warga yang kurang mampu. Begitu juga dengan pasangan yang baru menikah, biasanya sang pria yang baru menikah membeli daging untuk di beri ke mertuanya. Ada satu hal yang unik, jika membeli kepala sapi atau kerbau, maka menurut mereka akan menjadi kebanggaan terhadap keluarga. Menu daging saat perayaan meugang adalah menu utama, seperti sie reuboh (daging rebus), sie puteh (daging putih), gule kameng(gule kambing), dan banyak menu khas aceh yang lainnya.
Bagi yang terkena darah tinggi harus menjaga nafsu makan gule kameng ini, Karena bisa menybabkan hipertenasi. Saat meugang, biasanya masyarakat menikmati suasana liburan seperti ke pantai, sungai dan tempat wisata yang indah lainnya di aceh untuk menikmati makanan yang telah mereka masak di rumah. Biasanya mereka berkumpul dengan keluarga dan kerabat dekat untuk menikmati masakan tersebut. Saat sore hari di hari meugang ini terbilang ramai, karena esok harinya mereka menyambut hari besar.
Sejarah meugang pertama kali di peringati pada masa kerajaan Aceh Darussalam saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Meugang ini diatur dalam Qanin Meukuta Alam Al Asyi atau undang-undang kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan mendata orang yang kurang mampu dan kemudian di minta persetujuan lembaga resmi (qadhi) kesultanan untuk menyeleksi yang mana yang berhak di beri santunan daging. Kerajaan menyumbang sapi, kerbau, kambing dan hewan ternak lainnya untuk di sembelih dan di bagikan ke rakyat yang kurang mampu.
Sultan pun mengajak agar masyarakat ikut bergembira menyambut hari besar islam. Tetapi, kerajaan kalah dan bangkrut saat belanda menginvasi Aceh sejak 1873. Namun begitu rakyat aceh membeli daging sendiri untuk menikmat tradisi meugang. Sampai sekarang, tradisi meugang ini masih bertahan untuk merayakan penyambutan bulan suci ramadhan maupun idul fitri dan idul adha.
Anda tertarik untuk menikmati budaya aceh ini ? ayo berkunjung ke aceh. Jangan sampai lupa menikmati makanan khas aceh di hari meugang yang sangat lezat dan digemari banyak orang.
Comments